Rabu, 01 Juni 2011

Ilmu Filsafat – Apa dan Dari mana?

Asal Usul Filsafat dunia

Mengenal Filsafat tertua dunia – Socrates & Plato

Apa itu filsafat. Philoshophy adalah sebuah kata Yunani yang berarti cinta atau suka pada kebenaran (love of knowledge), berasal dari kata phili atau fili yang berarti suka, dan sophy atau sofia yang berarti kebenaran. Sejarah mencatat bahwa ilmu filsafat telah mulai berkembang sekitar 600 tahun sebelum Masehi. Ahli ahli filsafat sebelum masanya Socrates, di kenal dengan nama Pre-Socratic Philosophers. Salah satu diantaranya adalah Phytagoras yang menelusuri pemikiran Mathematic dan Philosophy. Salah satu buah pikir Phytagoras yang terkenal dan menjadi salah satu batu landasan Mathematic modern adalah Phytagorean theorem, yaitu sebuah prinsip bahwa dalam sebuah right-triangle (segitiga tegak lurus), kuadrat dari hypothenuse (sisi di depan sudut 90 degree), sama besar dengan jumlah dari kuadrat dua sisi lainnya.
Socrates dan Plato (muridnya Socrates) yang hidup di sekitar abad ke 3 sebelum Masehi, di anggap sebagai tokoh paling penting dalam ilmu filsafat kuno. Socrates, sayang sekali tidak meninggalkan tulisan buah pikirnya, mungkin juga karena tidak ditemukan dalam galian sejarah. Tapi Plato meninggalkan banyak buah pikir yang begitu di hargai, karena tidak seperti pendahulunya yang berfolus pada alam, Plato mengambil fokus kehidupan manusia.
Landasan pemikiran Plato adalah bahwa manusia tidak dapat memiliki kebenaran, tapi hanya bisa berusaha menelusurinya. Salah satu komentarnya yang paling terkenal adalah: “All i know is that I know nothing” (semua yang saya tahu adalah bahwa saya tidak / belum tahu apa apa). Menurutnya, manusia hanya sanggup menulusuri kebenaran dengan ide ide, namun kebenaran itu sendiri adalah sesuatu yang tidak dapat terjangkau (transcendent), yang mana manusia tidak punya hubungan langsung (direct access) kesana. Kenyataan hidup, menurut Plato, membungkus, membatasi, atau menjadi sebuah refleksi yang tidak sempurna bagi manusia untuk mengenal kebenaran itu.
Sering kita mendengar istilah Platonic Love, yang pada jaman modern ini memberi arti sebuah cinta tanpa melibatkan napsu sex. Tentunya Platonic Love berasal dari nama Plato. Menurut Plato, cinta yang sesungguhnya (yang ideal) atau lebih umum lagi kerinduan sejati seorang manusia adalah mencapai cinta yang tidak mati (immortality). Sebagai kontrasnya, Plato memberi perbandingan, Physical Love (cinta yang melibatkan fisik, tertarik karena keindahan fisik saja) hanyalah awal (prelude) dari cinta yg platonic, dimana cinta jenis ini (physical love) pada dasarnya terlepas dari orang yang dicintai.
Oleh karena konsep cinta yang ideal yang di gagaskan (di konsep kan) oleh Plato, maka sampai sekarang dipakai istilah Platonic Love untuk mewakili cinta yang tidak di dasari oleh karena daya tarik fisik.
Tulisan ini hanyalah secuil dari sejarah dan pelajaran tentang filsafat. Nantikan artikel berikutnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Colgate Coupons